Apakah Aqiqah Tanggung Jawab Orang Tua

Aqiqah Jakarta Barat

Aqiqah merupakan jenis ibadah sunnah yang dilakukan dengan menyembelih hewan ternak berupa kambing atau domba. Menurut istilah, “aqiqah” sendiri artinya yaitu memotong (hewan). Prosesi ini umumnya dilakukan oleh orangtua bayi yang baru saja lahir pada hari-hari yang telah disyariatkan dalam Islam.

Umumnya, aqiqah merupakan tanggung jawab orang tua. Namun, ada kasus-kasus khusus dimana proses pelaksanaan aqiqah sebenarnya tidak hanya menjadi tanggung jawab orangtua dari bayi yang baru lahir tersebut. Baca artikel ini untuk mengetahui apakah aqiqah tanggung jawab orang tua sepenuhnya atau bisa dilakukan oleh pihak lainnya.

Yuk, ikuti pembahasan kami hingga selesai!

Apakah Aqiqah Tanggung Jawab Orang Tua?

Mari kita bahas aqiqah dalam sudut pandang umum terlebih dahulu.

Pelaksanaan aqiqah memiliki hukum sunnah muakad. Artinya, pelaksanaan prosesi aqiqah itu sendiri disarankan bagi keluarga yang mampu secara finansial, moral, dan agama. Orangtua, khususnya sang ayah, disarankan untuk menyembelih kambingnya sendiri ketika proses aqiqah akan dilaksanakan. Dengan begitu, daging hewan yang telah disembelih bisa dibagikan pada orang lain.

Namun, ada kalanya bahwa dalam suatu keluarga, sang ayah sebagai kepala keluarga tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk melaksanakan aqiqah. Entah dari segi keilmuan beliau merasa kurang mampu, atau tidak tega ketika akan menyembelih hewan aqiqah. Akibatnya, proses penyembelihan kambingnya diserahkan pada pihak lain, entah pada para tetangga atau para kerabat.

Masyarakat awam memahami jika aqiqah umumnya dilakukan oleh orangtua yang bertanggungjawab atas prosesi ibadah tersebut. Namun sejatinya, dalam Islam tidak hanya pihak orangtua yang berkewajiban untuk melaksanakan ibadah aqiqah tersebut, lho.

Lalu, siapa saja pihak yang bertanggung jawab atas prosesi aqiqah selain orang tua?

  • Diri sendiri

Ketika seseorang belum sempat diaqiqahi sewaktu kecil dan orangtua sudah meninggal sebelum sempat melakukan ibadah tersebut, diri sendiri bisa beraqiqah agar meringankan beban orangtuanya yang telah meninggal. Perihal hal ini juga harus dibicarakan lagi dengan keluarga agar ada keterbukaan satu sama lain.

  • Pihak yang diberi amanah

Kerabat, keluarga, atau orang lain yang diberikan amanah oleh orangtua atau orang yang telah meninggal (untuk aqiqah wasiat) juga berhak bertanggungjawab untuk melaksanakan aqiqah. Umumnya, pada proses aqiqah wasiat, pelaksana aqiqah tidak boleh ikut memakan daging kambingnya kecuali ada izin dari pihak yang memberikan amanah.

Itulah beberapa pihak yang bertanggung jawab atas prosesi aqiqah selain pihak orangtua. Namun jika tidak ada halangan apapun, prosesi aqiqah bayi yang baru lahir hendaknya dilakukan oleh orangtua secara langsung apabila memiliki kemampuan untuk melaksanakannya.

Gunakan Jasa Aqiqah Saja!

Cahaya Aqiqah harga Baru

Prosesi aqiqah dilakukan dengan menyembelih kambing atau domba yang merupakan hewan ternak khusus untuk aqiqah. Selain itu, prosesi ibadah ini dilakukan juga dengan membagikan dagingnya kepada para tamu undangan. Prosesi dilanjutkan dengan mencukur rambut si bayi, memberikan nama yang mulia, dan juga menyumbangkan doa bagi si kecil.

Prosesi aqiqah akan lebih mudah dilakukan dengan bantuan dari jasa aqiqah terbaik. Jasa aqiqah akan membantu meringankan prosesi penyembelihan kambing aqiqah agar nantinya orangtua tidak terlalu keberatan untuk melakukannya.

Tenang saja, prosesi aqiqah bisa dilakukan dengan harga yang cukup terjangkau dengan bantuan jasa aqiqah. Apabila ingin sewa jasa aqiqah terbaik, pastikan untuk sewa jasa aqiqah kami, Cahaya Aqiqah. Akan kami berikan harga yang terjangkau untuk Anda!