Kapan sebenarnya waktu yang baik untuk melakukan aqiqah? Masih banyak pertanyaan terkait aqiqah yang ditunda dan tidak dilakukan setelah si bayi baru lahir ke dunia. Ada pula pertanyaan terkait aqiqah yang dilakukan setelah seseorang sudah balig atau dewasa, dan dilakukan oleh diri sendiri. Apakah hal tersebut diperbolehkan, mana yang paling benar? Cari jawabannya melalui ulasan berikut.
Waktu Terbaik Melaksanakan Aqiqah
Jumhur ulama menyepakati bahwa hukum aqiqah adalah sunah muakadah atau sunah nabi yang sangat dianjurkan. Dengan ditetapkannya hukum aqiqah tersebut, sebagian ulama sepakat bahwa umat Islam yang mampu wajib melaksanakan aqiqah.
Sementara, bagi orang tua yang benar-benar tidak mampu dan merasa aqiqah akan memberatkan mereka, maka tidak ada sanksi apa pun dari Allah Swt jika tidak melakukannya. Sebab, pada dasarnya syariat Islam adalah memudahkan manusia, bukan menyulitkan. Seperti yang sudah difirmankan Allah Swt dalam Al-Quran surah Al-Baqarah dan Al-Hajj:
“…Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu…” (QS. Al-Baqarah: 185)
“…Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan…” (QS. Al-Hajj: 78)
Syarat Melakukan Aqiqah
Syarat Hewan Yang Disembelih
Biasanya berupa kambing atau domba dengan usia tertentu, bebas cacat, dan dalam kondisi sehat. Kriteria hewan ini kurang lebih mirip dengan syarat hewan kurban.
Jumlah Hewan
Untuk bayi laki-laki, jumlah hewan sebagai aqiqah sebanyak dua ekor kambing atau domba. Sementara, bayi perempuan cukup melakukan aqiqah dengan satu ekor kambing ataupun domba.
Namun, jika secara finansial orang tua hanya sanggup menyembelih satu ekor kambing bagi bayi laki-laki, pelaksanaan sunnah-nya telah terpenuhi. Dengan kata lain, masing-masing hewan tersebut sudah merampungkan persyaratan sah hewan yang perlu dikorbankan.
Tata Cara Pelaksanaan Aqiqah
Setelah kamu mengetahui pengertian, hukum, dan syarat aqiqah, bagaimana dengan tata cara pelaksanaan aqiqah anak?
Persiapkan Hewan Yang Hendak Dikurbankan
Di Indonesia hewan yang tepat untuk tradisi ini biasanya kambing. Selain kambing, ternyata boleh memakai sapi atau unta juga. Tentu jumlahnya mengalami penyesuaian, jadi satu ekor sapi atau unta tiap satu anak.
Namun, jika merujuk pada dalil Rasulullah Saw., melakukan aqiqah untuk anak dengan kambing pun sudah sah. Jadi, kamu tidak perlu mengusahakan jenis hewan lain selama kambing atau domba mudah diperoleh.
Cermati Proses Penyembelihan
Ketika proses menyembelih, sebaiknya hindari mematahkan tulang hewan. Lebih baik potong setiap persendian atau ruas tulang.
Hikmah dalam proses penyembelihan ini jelas, yaitu tafa’ul, lambang keselamatan tubuh berikut anggota badan anak yang menjalani aqiqah.
Memberikan Daging Hasil Penyembelihan Dalam keadaan Sudah Dimasak
Salah satu perbedaan mencolok antara daging penyembelihan kurban dan aqiqah adalah kondisi daging saat disedekahkan. Daging hasil sembelih harus melalui proses pemasakan lebih dahulu, kemudian orang tua mengantar makanan tersebut kepada orang lain. Mulai dari saudara, tetangga, kerabat, hingga fakir miskin yang benar-benar membutuhkan.
Selaku penyelenggara hajat, secara sunnah kamu boleh ikut menikmati daging aqiqah anak. Ini mengikuti prinsip pembagian daging kurban, yaitu siapa pun boleh menerima dan turut menyantap daging itu, tak terkecuali mereka yang mengadakan aqiqah.
Aturan Pelaksanaan Aqiqah
Pelaksanaan aqiqah yang penuh makna harus dilakukan dengan berurutan. Ada beberapa langkah prosesi aqiqah yang menjadi dasar pelaksanaan prosesi ibadah sunnah yang satu ini secara turun temurun. Berikut ini diantaranya :
- Penyembelihan kambing
Langkah yang pertama, prosesi aqiqah harus didahului dengan melakukan penyembelihan hewan aqiqah. Jenis-jenis dari hewan aqiqah diantaranya kambing ataupun domba. Bisa juga berasal dari kalangan jenis hewan qurban apabila posisinya mendesak. Penyembelihan hewan aqiqah harus dilakukan dengan baik dan benar sesuai dengan syariat Islam.
- Mengonsumsi dagingnya
Setelah menyembelih hewan aqiqah, berikutnya yaitu mengonsumsi dagingnya. Biasanya, pihak penyelenggara membagikan paket daging kambing matang yang sudah siap untuk dikonsumsi. Namun begitu, ada pula penyelenggara acara aqiqah yang memilih untuk membagikan daging dalam keadaan mentah.
- Mencukur rambut bayi
Proses mencukur bayi dilakukan oleh para tetua. Setelah bayi dicukur rambutnya, maka berat dari rambut yang ditimbang akan disedekahkan pada orang lain dalam bentuk harta yang setimbang.
- Memberi nama bayi
Berikutnya, proses lain yang termasuk dalam langkah aqiqah yaitu memberikan nama yang mulia pada bayi. Nama-nama yang baik akan diberikan pada bayi agar nantinya ia tumbuh sesuai dengan harapan orangtuanya.
- Mendoakan bayi
Lalu, langkah terakhir yaitu mendoakan bayi yang baru diakikahi. Doa bisa dipimpin oleh para pemuka agama, bisa juga dipimpin oleh penyelenggara akikah tersebut.
Syarat Dan Ketentuan Waktu Aqiqah
Menurut Hadits yang didalamnya disampaikan : “Anak-anak itu tergadai (tertahan) dengan aqiqahnya, disembelih hewan untuknya pada hari ketujuh, dicukur kepalanya dan diberi nama.” (HR Ahmad).
Dari hadits diatas dapat disimpulkan bahwa waktu yang tepat dan sesuai dengan syariat untuk melaksanakan ibadah Aqiqah adalah pada hari ke -7 sejak bayi lahir.
Namun jika belum bisa dilaksanakan pada hari ke-7, sebagian ulama memperbolehkan untuk melaksanakannya di hari ke-14 atau hari ke-21.
Syarat Aqiqah Anak Laki-Laki
Menurut Hadits yang didalamnya disampaikan,
Dari ‘Aisyah RA, ia berkata: Rasulullah bersabda: “Bayi laki-laki diaqiqahi dengan dua kambing yang sama dan bayi perempuan satu kambing“.
[HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah]
Ibadah Aqiqah merupakan bentuk ucapan rasa syukur umat islam kepada Allah atas bayi yang dilahirkan dengan syarat-syarat tertentu menurut syariat ajaran Islam. Untuk Bayi laki-laki ibadah Aqiqah dilaksanakan dengan menyembelih 2 ekor kambing Aqiqah/ Hewan Aqiqah.
Syarat Aqiqah Anak Perempuan
Menurut Hadits yang didalamnya disampaikan,
Dari ‘Aisyah RA, ia berkata: Rasulullah bersabda: “Bayi laki-laki diaqiqahi dengan dua kambing yang sama dan bayi perempuan satu kambing“.
[HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah]
Untuk anak perempuan, Aqiqah hanya perlu menyembelih 1 hewan Aqiqah.