Pembagian Daging Aqiqah

Pembagian Daging Aqiqah

Mempunyai anak adalah anugerah yang diberikan Allah SWT kepada umatnya yang telah menikah. Ketika mempunyai anak inilah orang tua mempunyai kesunnahan yang harus diutamakan, yakni melakukan aqiqah untuk anak sekaligus dibarengi dengan pembagian daging aqiqah tersebut. 

Namun, bagi Ayah Bunda yang tidak mau repot dan ingin melakukan aqiqah dengan praktis, bisa mempercayakan kepada kami. Terdapat paket aqiqah Jakarta yang kami tawarkan dengan kualitas dan pelayanan yang memuaskan. Lebih jelasnya, simak ulasan di bawah ini! 

Bagaimana Pembagian Daging Aqiqah dalam Islam? 

Pelaksanaan aqiqah sangat dianjurkan untuk dilakukan saat anak sudah menginjak usia 7 hari. Namun, jika dalam waktu tersebut ada hal yang tidak memungkinkan untuk menjalankan aqiqah, maka pelaksanaan aqiqah boleh dilakukan pada hari ke-14 maupun ke-21.

Umumnya aqiqah untuk bayi laki-laki adalah dua ekor kambing atau domba dan boleh dicicil. Sedangkan untuk bayi perempuan cukup satu ekor kambing atau domba. Aqiqah dijalankan oleh orang tua bayi sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT. 

Rasa syukur ini dipanjatkan atas kehadiran anak di tengah pernikahan, artinya Allah SWT memberikan rezeki berupa keturunan yang baik. Setelah proses penyembelihan hewan aqiqah, selanjutnya daging hewan aqiqah dianjurkan dibagikan kepada fakir miskin. 

Sebagaimana keterangan ulama mazhab Syafi’i, yaitu Syekh Sulaiman Al-Bujairimi di dalam kitab Hasyiyatul Bujairimi Alal Manhaj, yang artinya : 

“Tetapi tidak wajib disedekahkan… dan seterusnya) sekalipun tersebut dinazarkan sebagaimana keterangan Syekh M Ramli. Ia diperbolehkan memilih antara menyedekahkannya dalam kondisi daging segar atau daging mentah dan dalam kondisi matang”. 

Sedangkan Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin rahimahullah yang merupakan seorang ulama pakar fiqih, pernah menjawab pertanyaan tentang siapa saja yang berhak mendapatkan daging aqiqah ini. Kemudian beliau menjawab yang artinya : 

“Hendaknya daging aqiqah dimakan sebagian, kemudian sebagian dihadiahkan maupun disedekahkan. Kadar pembagian tidak ada ketentuan khusus. Sehingga yang dimakan, yang dihadiahkan, dan yang disedekahkan sebaiknya dibagi sesuai kemudahan, Jika berkehendak, bagikan kepada kerabat dan sahabat-sahabatnya.

Boleh jadi pembagian tersebut dilakukan di negeri yang sama maupun di luar kawasannya. Namun, semestinya ada porsi atau jatah untuk orang miskin. Tidak masalah juga, jika daging aqiqah tersebut dimasak atau direbus, kemudian dibagikan setelah matang atau dibagikan dalam bentuk daging mentah. Demikianlah ada kelapangan.” (Fatawa Nur ‘ala Ad-Darb, 5 : 228). 

Kapan Pembagian Daging Aqiqah yang Sesuai? 

Tahukan Ayah Bunda bahwa tidak dianjurkan menyimpan daging aqiqah untuk kepentingan pribadi apalagi jika kuantitasnya sangat berlebihan. Rasulullah SAW juga melarang untuk menyimpan daging aqiqah, dengan tujuan agar daging terdistribusi merata kepada yang berhak menerimanya, sebab paceklik maupun kelaparan yang bisa terjadi dimana-mana. 

Kemudian jika pada tahun berikutnya tidak terjadi musim paceklik, Rasulullah SAW membolehkan menyimpan daging aqiqah atau qurban lebih dari 3 hari. Hal ini dikuatkan dengan dalil sebagai berikut : 

Dulu aku melarang kalian dari menyimpan daging qurban lebih dari tiga hari agar orang yang memiliki kecukupan memberi keluasan kepada orang yang tidak memiliki kecukupan. Namun sekarang, makanlah semau kalian, berilah makan, dan simpanlah.” (HR. Tirmizi)

Jadi, kesimpulannya daging aqiqah setelah selesai proses penyembelihan, sebaiknya harus dibagikan kepada yang berhak menerimanya, terlebih jika menghadapi musim paceklik. Namun, jika tidak menghadapi musim paceklik, maka boleh menyimpan daging aqiqah seperlunya saja. 

Setelah Ayah Bunda memahami pembagian daging aqiqah, selanjutnya Ayah Bunda bisa mempercayakan aqiqah anak tercinta di Cahaya Aqiqah. Kami memberikan layanan aqiqah bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya mulai proses penyembelihan sampai pengolahan daging aqiqah. 

Kami mempunyai koki yang berpengalaman, sehingga hasil olahan tidak akan mengecewakan. Jika masih penasaran, Kami menyediakan tester di kantor dan Ayah Bunda bisa mencobanya. Selain itu, proses pengiriman juga akan kami lakukan dengan tepat waktu. 

Jika ada keterlambatan lebih dari 2 jam, kami siap memberikan garansi untuk Ayah Bunda. Tenang saja, jika Ayah Bunda tidak mau repot membeli kambing, Kami sudah menyediakan kambing yang sehat, berkualitas, dan memenuhi syarat aqiqah. 

Tunggu apalagi, segera hubungi kami untuk mendapatkan pelayanan aqiqah yang sesuai syariat Islam dan memuaskan. Semoga artikel ini bermanfaat!