Syarat Aqiqah

Dari makna kata, aqiqah berarti memotong, dari bahasa Arab al-qat’u. Namun, sebutan istilah ini merujuk pada proses penyembelihan hewan ternak tujuh hari usai kelahiran bayi. Kata tersebut juga mempunyai arti lain berupa rambut bayi yang baru saja dilahirkan ke dunia. Dengan kata lain, aqiqah anak menjadi semacam “perayaan” yang mengungkapkan rasa syukur orang tua atas kelahiran anaknya ke dunia.

Syarat Aqiqah

Syarat Melakukan Aqiqah

Syarat Hewan Yang Disembelih

Biasanya berupa kambing atau domba dengan usia tertentu, bebas cacat, dan dalam kondisi sehat. Kriteria hewan ini kurang lebih mirip dengan syarat hewan kurban.

Jumlah Hewan

Untuk bayi laki-laki, jumlah hewan sebagai aqiqah sebanyak dua ekor kambing atau domba. Sementara, bayi perempuan cukup melakukan aqiqah dengan satu ekor kambing ataupun domba.

Namun, jika secara finansial orang tua hanya sanggup menyembelih satu ekor kambing bagi bayi laki-laki, pelaksanaan sunnah-nya telah terpenuhi. Dengan kata lain, masing-masing hewan tersebut sudah merampungkan persyaratan sah hewan yang perlu dikorbankan.

Tata Cara Pelaksanaan Aqiqah

Setelah kamu mengetahui pengertian, hukum, dan syarat aqiqah, bagaimana dengan tata cara pelaksanaan aqiqah anak?

Persiapkan Hewan Yang Hendak Dikurbankan

Di Indonesia hewan yang tepat untuk tradisi ini biasanya kambing. Selain kambing, ternyata boleh memakai sapi atau unta juga. Tentu jumlahnya mengalami penyesuaian, jadi satu ekor sapi atau unta tiap satu anak.

Namun, jika merujuk pada dalil Rasulullah Saw., melakukan aqiqah untuk anak dengan kambing pun sudah sah. Jadi, kamu tidak perlu mengusahakan jenis hewan lain selama kambing atau domba mudah diperoleh.

Cermati Proses Penyembelihan

Ketika proses menyembelih, sebaiknya hindari mematahkan tulang hewan. Lebih baik potong setiap persendian atau ruas tulang.

Hikmah dalam proses penyembelihan ini jelas, yaitu tafa’ul, lambang keselamatan tubuh berikut anggota badan anak yang menjalani aqiqah.

Memberikan Daging Hasil Penyembelihan Dalam keadaan Sudah Dimasak

Salah satu perbedaan mencolok antara daging penyembelihan kurban dan aqiqah adalah kondisi daging saat disedekahkan. Daging hasil sembelih harus melalui proses pemasakan lebih dahulu, kemudian orang tua mengantar makanan tersebut kepada orang lain. Mulai dari saudara, tetangga, kerabat, hingga fakir miskin yang benar-benar membutuhkan.

Selaku penyelenggara hajat, secara sunnah kamu boleh ikut menikmati daging aqiqah anak. Ini mengikuti prinsip pembagian daging kurban, yaitu siapa pun boleh menerima dan turut menyantap daging itu, tak terkecuali mereka yang mengadakan aqiqah.

Tata Cara Pemotongan Kambing Aqiqah

Untuk yang menyembelih hewan aqiqah juga perlu memperhatikan syarat dan rukun penyembelihan yang sesuai dengan syariat Islam. Berikut ini adalah hal terkait menyembelih hewan aqiqah:

  • diniatkan menyembelih hewan aqiqah sebagai bentuk Ibadah kepada Allah.
  • Memperlakukan hewan aqiqah dengan sebaik-baiknya.
  • Pastikan pisau yang digunakan untuk menyembelih harus tajam.
  • Jauhkan pandangan kambing ketika sedang menajamkan pisau.
  • Menggiring kambing ke tempat penyembelihan dengan cara yang baik.
  • Hewan sembelihan direbahkan.
  • Posisikan dengan baik bagian tubuh yang akan disembelih.
  • Hewan aqiqah dihadapkan ke arah kiblat ketika akan disembelih.
  • Meletakkan telapak kaki di leher sembelihan.
  • Mengucap Bismillah saat menyembelih.
  • Tidak diperkenankan menggunakan tulang dan kuku sebagai alat penyembelih.

Syarat Dan Ketentuan Waktu Aqiqah

Menurut Hadits yang didalamnya disampaikan : “Anak-anak itu tergadai (tertahan) dengan aqiqahnya, disembelih hewan untuknya pada hari ketujuh, dicukur kepalanya dan diberi nama.” (HR Ahmad).

Dari hadits diatas dapat disimpulkan bahwa waktu yang tepat dan sesuai dengan syariat untuk melaksanakan ibadah Aqiqah adalah pada hari ke -7 sejak bayi lahir.

Namun jika belum bisa dilaksanakan pada hari ke-7, sebagian ulama memperbolehkan untuk melaksanakannya di hari ke-14 atau hari ke-21.

Syarat Aqiqah Anak Laki-Laki

Menurut Hadits yang didalamnya disampaikan,

Dari ‘Aisyah RA, ia berkata: Rasulullah bersabda: “Bayi laki-laki diaqiqahi dengan dua kambing yang sama dan bayi perempuan satu kambing“.

[HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah]

Ibadah Aqiqah merupakan bentuk ucapan rasa syukur umat islam kepada Allah atas bayi yang dilahirkan dengan syarat-syarat tertentu menurut syariat ajaran Islam. Untuk Bayi laki-laki ibadah Aqiqah dilaksanakan dengan menyembelih 2 ekor kambing Aqiqah/ Hewan Aqiqah.

Syarat Aqiqah Anak Perempuan

Menurut Hadits yang didalamnya disampaikan,

Dari ‘Aisyah RA, ia berkata: Rasulullah bersabda: “Bayi laki-laki diaqiqahi dengan dua kambing yang sama dan bayi perempuan satu kambing“.

[HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah]

Untuk anak perempuan, Aqiqah hanya perlu menyembelih 1 hewan Aqiqah.

Syarat Dan Ketentuan Kambing Aqiqah

Jumlah dan Jenis kelamin hewan Aqiqah

Untuk jumlah, sesuai hadits diatas, untuk bayi laki-laki kambing Aqiqah berjumlah 2 ekor. Sedangkan untuk bayi perempuan ibadah Aqiqah hanya perlu menyembelih 1 ekor hewan Aqiqah.

Meskipun anak laki-laki dan anak perempuan sama-sama mahkluk ciptaan Allah, namun, ada perbedaan mengenai jumlah hewan yang digunakan untuk aqiqah.

Hal tersebut senada dengan hukum waris, dimana anak laki-laki berhak mewarisi harta orang tuanya dua bagian, sedangkan anak perempuan satu bagian.

Mengenai jenis kelamin hewan (jantan atau betina), Menurut Jumhur Ulama, tidak disyariatkan apakah kambing aqiqah harus jantan atau betina.