
Syukuran bayi juga diatur dalam tradisi agama maupun adat daerah masing-masing. Pelaksanaan untuk syukuran bayi juga beragam dan tidak saklek harus diwaktu itu. Lalu, kapan syukuran bayi baru lahir diadakan?. Untuk Ayah Bunda masih bingung terkait pelaksanaan syukuran bayi, bisa menyimak ulasan dalam artikel ini hingga selesai.
Umumnya, ada beberapa acara syukuran yang disebut dengan istilah yang berbeda-beda. Diantaranya adalah selapanan, aqiqah, batasmiah anak, turun mandi dan musik talempong, Jatakara Samskara, dan masih ada yang lainnya. Ayah Bunda bisa menyimak penjelasan di bawah ini untuk mengetahui kapan pelaksanaan syukuran bayi bisa digelar.
Beberapa Istilah Syukuran Bayi
Indonesia terkenal dengan suku dan budayanya yang beragam, tidak heran apabila masing-masing daerah maupun suku memiliki cara untuk mengutarakan rasa syukur yang berbeda-beda. Kalau di Jawa sendiri, acara untuk syukuran bayi baru lahir umumnya adalah selapanan dan aqiqah. Dibawah ini adalah ulasan lebih jelasnya yang bisa Ayah Bunda simak:
- Jatakarma Samskara
Jatakarma Samskara adalah upacara yang dilakukan oleh mayoritas masyarakat Hindu di Bali. Upacara ini dilakukan setelah kelahiran bayi hingga sebelum pelepasan tali pusarnya.
- Turun Mandi dan Musik Talempong
Syukuran atas kelahiran bayi di Minangkabau terbalut dalam tradisi turun mandi dan musik talempong. Kelahiran sang jabang bayi disambut menggunakan musik talempong. Sedangkan tradisi turun mandi dilakukan ketika bayi memasuki usia 40 hari setelah penanaman plasenta dalam tanah menggunakan kain putih dan periuk.
Turun mandi dilakukan di tepian sungai. Dalam acara syukuran ini, rambut bayi akan dipotong kemudian ditimbang untuk diganti dengan emas.
- Selapanan
Apakah Ayah Bunda tidak asing dengan istilah selapanan?. Selapanan memiliki arti 35 hari atau 7 pasaran. Adapun selamatan kelahiran bayi dikemas dalam beberapa kegiatan diantaranya adalah brokohan (syukuran yang dilakukan ketika kelahiran bayi), puput puser (syukuran ketika tali pusar bayi sudah lepas), nyepasari, nyelapani, dan lain sebagainya.
Selapanan adalah acara syukuran atas kelahiran dan selamatnya bayi sesuai dengan budaya jawa yang dilakukan pada hari ke 35 (untuk bayi perempuan) dan hari ke 40 atau 45 (untuk bayi laki-laki). Adapun rentetan acara dari selapanan bayi yakni memotong rambut bayi setelah sholat maghrib.
Kemudian dilanjutkan dengan bancaan untuk tetangga jumlahnya ganjil (sesuai dengan adat Ayah Bunda). Tradisi selapanan termasuk gabungan antara budaya dengan agama yang intinya mengucapkan rasa syukur dan mendoakan kesehatan bayi yang baru lahir.
- Aqiqah
Aqiqah termasuk kesunahan dalam merayakan kelahiran bayi yang dapat dilakukan ketika bayi memasuki usia 7 hari, satu bulan, satu tahun. Apabila Ayah Bunda belum memiliki tabungan untuk melangsungkan aqiqah untuk buah hati, dapat dilakukan ketika sudah memiliki anggaran yang cukup.
Umumnya, aqiqah dilakukan pada hari ketujuh kelahiran bayi yang diikuti dengan acara pemotongan rambut, pemberian dan pengukuhan nama bayi, beserta penyembelihan kambing hewan aqiqah.
Apabila Ayah Bunda telah memiliki uang untuk menyelenggarakan aqiqah, dapat dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran bayi. Untuk Ayah Bunda yang tidak ingin merasa repot dalam penyelenggaraan aqiqah mulai dari pembelian hewan aqiqah, penyembelihan, pengolahan, hingga pembagiannya. Kami, Cahaya Aqiqah bisa menjadi solusi.Seluruh keperluan dalam aqiqah dapat Ayah Bunda pasrahkan kepada kami. Mengenai hewan aqiqah bisa Ayah Bunda pilih sendiri dengan mendatangi kantor. Segala menu olahan juga bisa Ayah Bunda tentukan sesuai keinginan. Soal rasa, sudah tidak diragukan lagi. Informasi Lebih lanjut dapat Ayah Bunda cek pada laman penawaran kami disini!.