Sebagai umat Islam, kita mungkin sudah sangat familiar dengan istilah “aqiqah” atau “akikah”. Ya, jenis ibadah yang satu ini termasuk ibadah sunnah yang langsung dicontohkan oleh Rasulullah SAW ribuan tahun yang lalu. Ibadah ini akhirnya dilakukan secara turun temurun, dan pelaksanaan akikah berkenaan dengan kelahiran bayi dalam sebuah keluarga.
Pelaksanaan Akikah berkenaan dengan Kelahiran Seorang anak
Ketika ada anak yang lahir dari rahim seorang ibu, anak tersebut dikatakan tergadai dengan akikahnya. Orangtua pun disunnahkan untuk melaksanakan akikah agar nantinya sang anak bisa lepas dari kekangan jin yang menyertainya ketika telah lahir. Lalu apa saja syarat dan tata cara pelaksanaan akikah? Dan bisakah pelaksanaan akikah diwakilkan pada pihak lain?
Pada artikel ini, kami akan membahas segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan akikah secara singkat dan padat. Mari ikuti pembahasan kami kali ini!
Hukum Dan Dasar Pelaksanaan Akikah Secara Turun Temurun
Sebelum melakukan akikah, terlebih dahulu Anda harus mengetahui hukum pelaksanaan akikah berkenaan dengan kelahiran bayi pada sebuah keluarga. Nah, pada awalnya, akikah berasal dari bahasa Arab “aqqa” yang berarti “memutus”. Dalil yang menyatakan kebolehan proses akikah yang berkenaan dengan kelahiran anak ini adalaha hadist Rasulullah yang berbunyi :
“Setiap anak tergadai dengan akikahnya”
Dasar pelaksanaan aqiqah yang lain adalah Hadist Hasan riwayat Al Baihaqi yang berkata bahwa menurut hadist Abdullah Ibnu Buraidah, Rasulullah mengatakan bahwa :
“Hewan akikah disembelih pada hari ketujuh, keempatbelas, dan keduapuluhsatu”
Dalil tersebut menyiratkan bahwa pelaksanaan aqiqah yang termasuk dalam ibadah sunnah bisa dilaksanakan pada bulan-bulan pertama setelah bayi tersebut lahir. Dan hingga kini, secara turun temurun umat Islam melaksanakan akikah setiap kali ada bayi yang baru saja lahir. Seperti yang Anda lihat, hingga kini akikah pun semakin lestari.
Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Aqiqah
Pelaksanaan akikah berkenaan dengan adanya bayi yang baru lahir menjadikan akikah semakin lestari dari hari ke hari. Namun begitu, ada berbagai syarat dan tatacara pelaksanaan akikah yang harus dituruti agar nantinya proses akikah diterima di sisi Allah SWT. Berikut ini syarat dan tata cara pelaksanaan akikah menurut agama Islam :
- Jumlah hewan aqiqah yaitu kambing / domba, yang disembelih adalah 2 ekor untuk bayi laki-laki, dan 1 ekor untuk bayi perempuan (jenis kelamin bebas, akan tetapi diutamakan kelamin jantan).
- Kondisi hewan aqiqah yang disembelih harus sehat, bebas cacat, memenuhi standar umur dan berat tertentu, berbulu halus, dan tidak terjangkit penyakit.
- Dilakukan proses penyembelihan hewan, yang bisa dilakukan sendiri oleh sang ayah dari bayi yang baru lahir. Atau bisa juga diwakilkan pada pihak penyedia jasa akikah seperti Cahaya Aqiqah.
- Dilanjutkan dengan mengolah daging akikah menjadi makanan matang, atau bisa juga dibagikan dalam keadaan mentah.
- Proses selanjutnya yaitu mencukur rambut anak dan memberikan nama yang memiliki makna mulia pada anak.
- Makan bersama para tamu acara aqiqah. Proses ini bisa juga diganti dengan pendistribusian paket aqiqah daging mentah atau matang pada pihak yang membutuhkan untuk mematuhi protokol kesehatan yang melarang adanya kegiatan yang melibatkan massa.
Itulah berbagai hal yang perlu Anda ketahui terkait pelaksanaan akikah yang berkenaan dengan kelahiran bayi dalam sebuah keluarga. Anda bisa memesan jasa paket aqiqah dengan kualitas terbaik di Cahaya Aqiqah, jasa penyedia paket aqiqah berkualitas di daerah Jakarta utara.