Banyak orang yang masih awam dengan aqiqah. Umumnya, mereka hanya paham bahwa aqiqah dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran sang buah hati ke dunia serta sebuah ritual penebusan anak.
Hanya saja, bagaimana cara melakukannya, tingkat urgensinya, serta beberapa aturan lainnya banyak yang masih bingung, Misalnya saja tentang apakah daging aqiqah harus dimasak, mengingat selama ini daging aqiqah dibagikan dalam kondisi matang.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut serta mencari tahu lebih dalam tentang hukum pembagian daging aqiqah, simak penjelasan di bawah ini.
Apakah Daging Aqiqah Harus Dimasak?
Dilansir dari NU Online, dijelaskan bahwa syarat dan ketentuan umum aqiqah sebenarnya hampir serupa dengan qurban. Hanya saja, untuk pembagiannya bersifat pilihan.
Pilihan pembagian daging aqiqah bisa dibagikan dalam keadaan masak atau masih matang. Hal ini sesuai dengan hukum yang berlaku di mazhab syafi’i yang sebagian besar umat muslim Indonesia menganut mazhab ini.
Berikut bunyi dari hukum tersebut:
???????? (?????? ??? ?????? ???????????? ?????) ???? ?????? ??????? ??????????? ? ? ???? ???? ???? ????????? ?????? ???????????? ??????????? ??????????????
Terjemahan:
(Tetapi tidak wajib disedekahkan…dan seterusnya) sekalipun itu dinadzarkan sebagaimana keterangan Syekh M Ramli. Ia boleh memilih antara menyedekahkannya dalam keadaan daging segar (daging mentah) dan dalam kondisi matang. (Dikutip dari Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Bujarimi alal Manhaj).
Selain keterangan di atas, berikut kami lampirkan juga keterangan dari Majmu’ Fatawa Ibnu Baz (4/262):
??????? ???? ?? ??? ????? ????? ??? ??????? ???????? ???????? ? ??? ??? ????? ???? ????? ?? ??? ?? ??????? ???????? ????????
Terjemahan:
Dan shohibul aqiqah boleh memilih, boleh membaginya dalam bentuk daging (mentah) kepada para kerabat, kawan atau orang miskin. Bisa juga dia masak, kemudian mengundang kerabat, tetangga, atau orang miskin yang dia inginkan.
Jadi sekali lagi, jawaban dari pertanyaan apakah daging aqiqah harus dimasak adalah tidak harus. Daging aqiqah bisa Ayah Bunda bagikan kepada tetangga atau fakir miskin dalam keadaan masih mentah.
Kendati demikian, sangat dianjurkan untuk memasak daging aqiqah terlebih dahulu dan selanjutnya dibagikan kepada setidaknya 10 orang sembari dibacakan doa dan munajat terlebih dahulu.
Fakta Lain tentang Aqiqah yang Perlu Ayah Bunda Ketahui
Berikut kami jabarkan beberapa fakta dari aqiqah:
- Daging yang dipakai adalah daging sapi/lembu, unta atau kambing/domba.
- Hukum aqiqah adalah sunnah Muakkad yang artinya tidak akan berdosa jika meninggalkannya, namun merupakan sunnah yang sangat dianjurkan.
- Hukumnya sunnah untuk membagi daging menjadi 3 bagian, yakni untuk keluarga, untuk kawan dan tetangga, serta bagian lain untuk fakir miskin.
- Dianjurkan untuk mencukur rambut sang buah hati saat prosesi aqiqah – sebagai simbol penyucian. Rambut kemudian ditimbang dan ditukar dengan harga emas pada saat itu.
- Aqiqah tidak bisa diganti dengan sedekah. Kedua ibadah tersebut berdiri secara sendiri-sendiri.
Cahaya Aqiqah: Solusi untuk Aqiqah di Jabodetabek
Kami merupakan sebuah usaha yang bergerak untuk membantu Ayah Bunda melaksanakan ritual aqiqah dengan mudah. Kami telah berpengalaman mengurus proses penyembelihan disertai dengan pengelolaan daging aqiqah, terutama untuk Ayah Bunda yang berdomisili di Jabodetabek.
Usaha kami sendiri telah ada sejak tahun 2008 silam dan telah berhasil melayani hingga ratusan keluarga untuk merealisasikan aqiqah mereka. Tak hanya itu, demi kepuasan Ayah Bunda, kami jamin proses pengiriman akan tepat waktu.
Bagi Ayah Bunda yang tertarik untuk mempelajari layanan kami lebih jauh, bisa menghubungi agen narahubung kami di nomor 0815 1018 8082 (WA) atau dengan mengunjungi tautan ini.