Saat hendak melaksanakan aqiqah, mungkin Ayah Bunda memiliki banyak pertanyaan. Termasuk tentang syarat kambing untuk aqiqah jantan apa betina? Sebab, tidak dapat dimungkiri jika Ayah Bunda menginginkan jenis kambing terbaik untuk aqiqah.
Seperti yang Ayah Bunda ketahui, kriteria kambing untuk aqiqah memang harus sempurna. Maka, tidak heran jika Ayah Bunda bingung jenis kambing yang digunakan untuk aqiqah. Termasuk ketentuan kambing jantan atau betina.
Kambing Untuk Aqiqah Jantan Apa Betina? Begini Penjelasan Ulama
Sebagai wujud syukur Ayah Bunda atas kelahiran buah hati, maka Islam mensyariatkan umat muslim untuk melaksanakan aqiqah. Selain sebagai wujud syukur, aqiqah juga menjadi doa bagi buah hati supaya senantiasa diberi keselamatan. Hingga kehidupannya penuh barokah di masa yang akan datang.
Untuk pelaksanaan aqiqah sendiri dilakukan dengan menyembelih kambing atau domba. Bagi bayi laki-laki, jumlah kambing untuk aqiqah yakni sebanyak 2 ekor. Sedangkan untuk bayi perempuan cukup satu ekor saja.
Lantas, kambing untuk aqiqah jantan apa betina? Dalam Al Quran dan As-Sunnah tidak dijelaskan mengenai hal ini. Artinya, baik kambing jantan maupun betina boleh digunakan untuk aqiqah. Namun, dengan catatan harus memenuhi syarat. Baik dari segi usia maupun kondisinya.
Kriteria Kambing Untuk Aqiqah
Baik kambing jantan maupun betina hukumnya sama-sama boleh digunakan untuk aqiqah. Namun, terdapat beberapa poin penting yang perlu Ayah Bunda perhatikan ketika memilih kambing aqiqah.
Berikut kami berikan kriteria kambing yang bagus untuk aqiqah.
- Sudah Cukup Umur
Berapa umur kambing untuk aqiqah? Sama halnya seperti syarat kurban. Kambing untuk aqiqah minimal berumur 1 tahun. Sedangkan untuk domba berumur 6 bulan.
Hal ini telah dijelaskan melalui sebuah hadis yang berbunyi:
“Jangan sekali-kali menyembelih kecuali ‘musinnah’, kecuali hal itu sulit bagi kalian. Maka, sembelihlah ‘jadza’ah’ dari domba. (H.R. Muslim No. 1963).
- Tidak Cacat
Kriteria kambing untuk aqiqah yang kedua yaitu bebas dari cacat. Terdapat 4 jenis kecacatan yang membuat aqiqah menjadi tidak sah. Keempat hal tersebut meliputi.
- Salah satu mata kambing tersebut buta dan kebutaannya tampak jelas.
- Kambing yang sakit.
- Kambing yang pincang dan terlihat jelas pincangnya.
- Kambing terlalu kurus dan tidak memiliki sumsum tulang.
- Jenis Kelamin Kambing
Meskipun jenis kelamin kambing tidak menjadi syarat sahnya aqiqah, namun sebagian ulama berpendapat bahwa kambing jantan lebih utama. Alasannya karena kambing jantan lebih gemuk.
- Hidangan Aqiqah Dibagikan Kepada Kerabat dan Tetangga
Kambing yang telah disembelih untuk aqiqah hendaknya dimasak terlebih dahulu. Setelah itu, dibagikan kepada orang lain.
Kepada siapa Ayah Bunda harus membagikan olahan daging kambing untuk aqiqah? Ulama menyarankan supaya dibagikan kepada kerabat dan tetangga.
Bentuk olahan daging kambing aqiqah yang akan dibagikan pun bisa bermacam-macam. Misalnya saja gulai, sate, tongseng, dan menu olahan kambing lainnya.
Jika Ayah Bunda bingung mengolahnya, maka jangan khawatir. Kami dari Cahaya Aqiqah siap melayani seluruh kebutuhan aqiqah buah hati Ayah Bunda. Kami menyediakan berbagai jenis menu olahan daging kambing untuk aqiqah.
Ayah Bunda pun bisa mencicipinya terlebih dahulu sebelum memesan. Hal ini menghindari supaya tidak terjadi kekecewaan saat menu sudah diantar. Bersama dengan Cahaya Aqiqah, Ayah dan Bunda tidak perlu bingung lagi memilih kambing untuk aqiqah jantan apa betina?. Sebab, kami siap membantu seluruh proses aqiqah, khusus area Jabodetabek. Info lebih lanjut silakan hubungi kami.